Minggu, 25 Desember 2011

Bogor Tak Terlupakan

24 Desember 2011
23.30
Di Kamar Pribadi

Dalam keadaan ngantuk berat, tiba-tiba pengen nulis aja nih di blog.
Hmmm . . Selamat malam teman-teman di seluruh Indonesia. Pada malam mingguan kemana nih ?
Kali ini pengen cerita tentang pengalaman kemarin selama 3 hari berada di Kota Hujan, Bogor, guna mengikuti pelatihan jurnalistik supporter yang di adain oleh MediaSepakbola.com. Seru bener deh ini acara dan berkesan sampai sekarang.
Langsung aja dehh . . .

Suara tembakan menggelegar di tengah kesunyian malam, suasana kamar yang hening tiba-tiba menjadi ramai, Israel atau amerika datang ? . . . lebay bener deh, padahal cuma bunyi handphone lawas tanda ada sms masuk. Ternyata itu sms temen saya yang bernama “Okta Riska” yang biasa di panggil Ghandhen ( sampai saat ini saya belum mengetahui kenapa nama Okta Riska bisa dipanggil dengan Ghandhen, mungkin kalau orangnya baca bisa klarifikasi kali yaaa . . :D ) yang isinya ngajak buat mengikuti pelatihan Jurnalistik Suporter yang akan diadain di Bogor pada tanggal 20-22 Desember 2011. Bingung juga waktu harus bales ini sms, pengen ikut tapi nggak punya banyak uang dan tugas kampus juga belum selesai. Dan setelah beberapa menit aku jawab “ Minggu tak kasih kepastian yaa..”. Dan . . .  (panjang kalau dijabarin), habis pulang kuliah, tepat pukul 15.25 langsung berangkat deh ke tempatnya Bus Rosalia Indah (sebetulnya males banget buat naek bus, tapi tiiket kereta habis semua ). Sampai disana udah ada Yang ngajak, Kang Mas Ghanden bersama sang calon istri, Mbak Niken dan Mamed (kebetulan 3 orang ini mancunian semua, dan aku rival sekota mereka Blue Moon) ternyata dah pada asik nonton bola di ant* . tang.ting.tung . .akhirnya bus yang akan membawa ke Jakarta datang juga. Kota demi kota kami lalui . . (sensor kejadian di Kendal) . . setelah berjam-jam lamanya, akhirnya mulai terlihat gedung-gedung tinggi khas ibukota. Dan Pukul 06.00 akhirnya kami menginjakkan kaki di Jakarta, tepatnya di Terminal Rawamangun. Langsung deh nyari busway buat ke GBK ( tempat kumpul sebelum ke Bogor bareng-bareng). Sampailah di Stadion kebanggaan negara kita tercinta. Di sana kami bertiga langsung nyari makan buat ngisi perut yang kosong habis dikuras di Kendal. Pecel didapet dan wusss habis sudah (lumayan sihh rasanya). Selanjutnya langsung ke Masjid Albina nunggu jemputan dateng. Sampai di masjid ternyata kontingen dari Surabaya udah tiba duluan, kenalan deh dan beberapa menit kemudian satu per satu peserta mulai dateng. Tepat pukul 10.30 Bus travel yang akan membawa kami pun datang. Melewati macetnya jalanan ibukota siang itu, bus melaju dengan kencangnya. 2 jam berlalu sampailah di suatu tempat bernama “Wisma Mulyasari”. Tempat yang cukup enak dan hijau pula. Beberapa menit kami duduk-duduk dilapangan, masuk deh ke kamar yang udah disediain.

Nah acara perdana dimulai, sebenarnya masih capek juga sih, tapi dengan semangat langsung cusss ke tempat pelatihan. Sudah ada pembicara yang akan mengajari kami tentang dasar-dasar jurnalistik (namanya Pak Atmo) .Peserta dari berbagai kota mulai mengisi ruang pelatihan. Dari sekian banyak itu, satu yang familiar untuk saya diruangan itu. Adalah Sigit Nugroho, Komentator yang beberapa tahun lalu pasti muncul disetiap tayanngan sepak bola nasional yang ternyata sekarang telah menjadi seorang Muallaf, alhamdulillah yahhhh... Acara di mulai, Pak Atmo menerangkan tentang dasar jurnalistik, dengan mengenakan kaos khas wartawan (kami pencari fakta, bukan penyebar petaka,” kalau nggak salah gitu sih ). Banyak juga peserta yang mulai tanya tentang dasar jurnalistik kepada pak atmo. Menit demi menit berlalu dan akhirnya selesai juga deh materi pertama pelatihan. Jujur bingung juga sih apa yang disampaiin, seumur-umur baru hari itu mengenal lebih jauh tentang Jurnalistik. Kemudian lanjut lagi dengan kegiatan selanjutnya, yaitu menonton pertandingan Man.United vs Arsenal (Si Ghandhen ma Mamed pasti girang dahhh nonton tim pujaannya). Nonton doang ? enggaklah . . setelah itu kami disuruh menulis tentang pertandingan tersebut. Dan untunglah dikumpulin besoknya (dah ngantuk soalnya). Pada malem harinya, dateng seseorang yang mungkin tidak terbayangkan akan hadir ditempat itu, PSSI 1, Djohar Arifin Husein. Kedatangan Djohar Arifin juga diikuti beberapa wartawan yang sepertinya selalu setia dengan kabar tentang sepak bola nasional ini. Pak Djohar lalu menyampaikan beberapa pesan tentang visi- misinya di PSSI. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dan beberapa peserta mulai melontarkan pertanyaan yang selama ini mengganjal dihati mereka. Ada satu kalimat yang terlontar dari orang nomer 1 di PSSI itu, “ Setelah Beckham lewat mari kita Backhome “ . Dan satu kalimat yang luar biasaa ini juga mengantarkan salah seorang peserta menjadi juara dalam perlombaan menulis berita terkait kedatangan Djohar Arifin. Seorang wanita asal Jakarta,(kata mas sigit sih). Lupa deh itu namanya siapa (mungkin kalau mbaknya baca artikel ini juga bisa klarifikasi,hehehe . . )

Selain menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, pada malam itu Djohar Arifin juga jadi selebritis dadakan. Nggak ada satu kontingenpun yang melewatkan untuk foto bersama
Pak Profesor ini. Tentunya Kontingen solo juga ikut donggg, dan yang bikin ketawa sampai sekarang adalah ketika Djohar Arifin di minta untuk mengatakan “ Sugeng Rawuh di Sambernyawa.com” . . . hahaha, kesempatan langka nihhh.






Hari berikutnya kami kedatangan seorang pembicara yang bernama Raharjo, atau biasa orang kenal Jojo Raharjo, seseorang yang telah berpengalaman dalam dunia jurnalis nasional. Dan Jojo mengajarkan beberapa materi tentang Jurnalistik. Sssttt . . tapi pada satu waktu ternyata beliau meminta perwakilan dari peserta untuk menunjukkan website yang mereka kelola. Dan ternyata ghandhen yang maju ke depan untuk menunjukkan website yang diikutinya. Sambernyawa.com, website yang muncul di layar depan (kebetulan saya,mamed dan ghandhen adalah admin website tersebut bersama Lilis dan Babhe yang juga hadir di Pelatihan ini ditambah dengan Muhib(yang kebetulan tidak bisa hadir). Mulai sesi tanya jawab dimulai, beberapa peserta juga mulai berkonsultasi masalah website dan pengelolaannya. 
Setelah pelatihan tersebut, peserta bermain bola di lapangan yang sebetulnya dari kemarin juga udah ingin main bola disitu. Setengah jam berlalu (jalannya pertandingan jgn di bahas deh yaa,hhahaha..), peserta yang udah pada kehabisan tenaga langsung pada renang di belakang. Kolam renang yang cukup untuk menampung para peserta (lumayan gede). Cuaca dingin dikota bogor ternyata mampu untuk  membuat kami berhenti berendam di kolam renang . . (uadem tenan rek). Pada malam harinya pelatihan dilanjutkan lagi yang kali ini narasumbernya adalah Mas Sigit Nugroho, yang sedari kemarin cuma memantau dari belakang. Materi yang cukup bagus, dan penyampaiannya jelas. Sampai akhirnya acara ditutup dengan doa pertanda pelatihan jurnalistik telah usai. Pelatihan yang bermanfaat bagi saya yang sebetulnya sangat bingung ketika harus menulis berita di website. 





Ehh,dari tadi bahas pelatihan mulu . . lupa dengan makanan yang disajikan di pelatihan tersebut. Secara keseluruhan sih enak, enak banget malah. Mulai dari Rawon, Udang goreng, Sate, Sup, Ikan mini (nek neng solo ‘wader’ ki jeneng’e , pernah lihat di TV,katanya makanan khas Bogor) Nasi Goreng, Ayam Goreng. Tapi kalau menurut saya, yang paling enak jujur Satenya. Ampek 10 tusuk ngambil nie sate . . Hahahaha (Sebuah kejujuran).

Kamis pagi, kami bersiap untuk pulang ke Solo. Dan pagi itu kami menyebutnya dengan “ PAGI BINGUNG “. Bisa dibilang begitu karena kami kesulitan untuk mendapatkan tiket buat pulang ke Solo. Setelah beberapa agen Bus Rosalia Indah kami hubungi, mereka memberi kabar yang tak pasti. Sampai pada akhirnya kami menghubungi agen bus lain di terminal Kampung rambutan (geleng-geleng melihat apa yang terjadi di Terminal tersebut, #sensor aja dehh). Legaaa.. akhirnya dapet juga tiket buat kami pulang. Tretttttt . . Jemputan buat mengantar peserta balik ke Jakarta datang, kami waktu itu ikut di mobilnya Mas Panji. Oh iyaa,dari tadi belum ngenalin mas Panji nih. Mas panji ini si empunya MediaSepakbola.com. Dia yang mengurus tentang acara Pelatihan ini. Bisa dibilang orang yang paling pusing dan sibuk di acara itu. Setelah menerobos kemacetan Tol, akhirnya kami Kontingen dari Solo sampai di TMP Kalibata. Sudah ada mas – mas dari Pasoejak (lupa namanya, tapi masnya adalah orang yang paling berjasa buat beliin tiket pulang ke Solo). Terima Kasih Mas . . . 



Setelah ngobrol sebentar, masnya pamit pulang buat nglanjutin kerja dan kami juga langsung ke Terminal buat nungguin bus Rosalia Indah. Akhirnya masuk juga dibus yang cukup bagus. Diiringi lagu dari pengamen (Seorang jakmania, kelihatan dari pakaiannya yang memakai kaos Satu Jakarta Satu) . . Ke Jakarta aku kan kembali i i i i . . . Walaupun apa yang kan terjadi . . .. Lirik lagu dari abah-abah Koes Plus yang pas dengan keadaan saat itu (kan kembaliii . . . kembali ke Jakarta tentunya,suatu saat nanti). Good Bye Jakarta. . Kota yang paling macet.
Diiringi lagu tembang kenangan yang sepertinya itu adalah favourite Pak supir busnya (bisa dilihat berdasar fakta yang ada di situ. Suara yang sudah tersendat-sendat alias kasetnya rusak, tapi nggak diganti-ganti. Walaupun akhirnya diganti, itupun setelah proses panjang ) setelah 16 Jam lamanya, akhinya sampai juga di Kota Solo Tercinta. Atau tepatnya pukul ) 09.00 WIB.

Selesai dehhh . . .

Minggu, 11 Desember 2011

Foto Aksi Damai dan Konvoi Pasoepati (10/12)

Suatu langkah nyata dilakukan oleh suporter asal solo, Pasoepati, pada hari Jum'at (9/12) dan sabtu (10/12) kemarin,  Pasoepati melakukan aksi damai di depan Balai Persis. Di ikuti oleh ratusan anggotanya, mereka menuntut agar Persis Solo terjun ke kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh PSSI bukan kompetisi yang digagas oleh PT Liga Indonesia. Berikut foto-foto yang berhasil saya abadikan :


Aksi Damai tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Pasoepati,Bimo Putranto.

Lilin yang membentuk hati mewarnai aksi damai Pasoepati

 Ratusan Pasoepati hadir dalam aksi damai pada sabtu (10/12) kemarin.

Yel-yel pasoepati membuat suasana seperti di Stadion.


Rombongan pasoepati mulai bergerak meninggalkan Balai Persis

 


Rombongan depan dan belakang konvoi damai Pasoepati saat melintas di Jalan Slamet Riyadi,Sabtu Malam (10/12)



Tapi sepertinya aksi ini tidak membuat pengurus Persis Solo untuk bermain di Liga PSSI, Setelah pada hari minggu (11/12) Pengurus Persis memutuskan untuk bermain di Liga Tak Resmi yang diselenggarakan oleh PT LI.

AKANKAH ADA AKSI SELANJUTNYA DARI PASOEPATI ? 


Semoga...