Minggu, 25 Desember 2011

Bogor Tak Terlupakan

24 Desember 2011
23.30
Di Kamar Pribadi

Dalam keadaan ngantuk berat, tiba-tiba pengen nulis aja nih di blog.
Hmmm . . Selamat malam teman-teman di seluruh Indonesia. Pada malam mingguan kemana nih ?
Kali ini pengen cerita tentang pengalaman kemarin selama 3 hari berada di Kota Hujan, Bogor, guna mengikuti pelatihan jurnalistik supporter yang di adain oleh MediaSepakbola.com. Seru bener deh ini acara dan berkesan sampai sekarang.
Langsung aja dehh . . .

Suara tembakan menggelegar di tengah kesunyian malam, suasana kamar yang hening tiba-tiba menjadi ramai, Israel atau amerika datang ? . . . lebay bener deh, padahal cuma bunyi handphone lawas tanda ada sms masuk. Ternyata itu sms temen saya yang bernama “Okta Riska” yang biasa di panggil Ghandhen ( sampai saat ini saya belum mengetahui kenapa nama Okta Riska bisa dipanggil dengan Ghandhen, mungkin kalau orangnya baca bisa klarifikasi kali yaaa . . :D ) yang isinya ngajak buat mengikuti pelatihan Jurnalistik Suporter yang akan diadain di Bogor pada tanggal 20-22 Desember 2011. Bingung juga waktu harus bales ini sms, pengen ikut tapi nggak punya banyak uang dan tugas kampus juga belum selesai. Dan setelah beberapa menit aku jawab “ Minggu tak kasih kepastian yaa..”. Dan . . .  (panjang kalau dijabarin), habis pulang kuliah, tepat pukul 15.25 langsung berangkat deh ke tempatnya Bus Rosalia Indah (sebetulnya males banget buat naek bus, tapi tiiket kereta habis semua ). Sampai disana udah ada Yang ngajak, Kang Mas Ghanden bersama sang calon istri, Mbak Niken dan Mamed (kebetulan 3 orang ini mancunian semua, dan aku rival sekota mereka Blue Moon) ternyata dah pada asik nonton bola di ant* . tang.ting.tung . .akhirnya bus yang akan membawa ke Jakarta datang juga. Kota demi kota kami lalui . . (sensor kejadian di Kendal) . . setelah berjam-jam lamanya, akhirnya mulai terlihat gedung-gedung tinggi khas ibukota. Dan Pukul 06.00 akhirnya kami menginjakkan kaki di Jakarta, tepatnya di Terminal Rawamangun. Langsung deh nyari busway buat ke GBK ( tempat kumpul sebelum ke Bogor bareng-bareng). Sampailah di Stadion kebanggaan negara kita tercinta. Di sana kami bertiga langsung nyari makan buat ngisi perut yang kosong habis dikuras di Kendal. Pecel didapet dan wusss habis sudah (lumayan sihh rasanya). Selanjutnya langsung ke Masjid Albina nunggu jemputan dateng. Sampai di masjid ternyata kontingen dari Surabaya udah tiba duluan, kenalan deh dan beberapa menit kemudian satu per satu peserta mulai dateng. Tepat pukul 10.30 Bus travel yang akan membawa kami pun datang. Melewati macetnya jalanan ibukota siang itu, bus melaju dengan kencangnya. 2 jam berlalu sampailah di suatu tempat bernama “Wisma Mulyasari”. Tempat yang cukup enak dan hijau pula. Beberapa menit kami duduk-duduk dilapangan, masuk deh ke kamar yang udah disediain.

Nah acara perdana dimulai, sebenarnya masih capek juga sih, tapi dengan semangat langsung cusss ke tempat pelatihan. Sudah ada pembicara yang akan mengajari kami tentang dasar-dasar jurnalistik (namanya Pak Atmo) .Peserta dari berbagai kota mulai mengisi ruang pelatihan. Dari sekian banyak itu, satu yang familiar untuk saya diruangan itu. Adalah Sigit Nugroho, Komentator yang beberapa tahun lalu pasti muncul disetiap tayanngan sepak bola nasional yang ternyata sekarang telah menjadi seorang Muallaf, alhamdulillah yahhhh... Acara di mulai, Pak Atmo menerangkan tentang dasar jurnalistik, dengan mengenakan kaos khas wartawan (kami pencari fakta, bukan penyebar petaka,” kalau nggak salah gitu sih ). Banyak juga peserta yang mulai tanya tentang dasar jurnalistik kepada pak atmo. Menit demi menit berlalu dan akhirnya selesai juga deh materi pertama pelatihan. Jujur bingung juga sih apa yang disampaiin, seumur-umur baru hari itu mengenal lebih jauh tentang Jurnalistik. Kemudian lanjut lagi dengan kegiatan selanjutnya, yaitu menonton pertandingan Man.United vs Arsenal (Si Ghandhen ma Mamed pasti girang dahhh nonton tim pujaannya). Nonton doang ? enggaklah . . setelah itu kami disuruh menulis tentang pertandingan tersebut. Dan untunglah dikumpulin besoknya (dah ngantuk soalnya). Pada malem harinya, dateng seseorang yang mungkin tidak terbayangkan akan hadir ditempat itu, PSSI 1, Djohar Arifin Husein. Kedatangan Djohar Arifin juga diikuti beberapa wartawan yang sepertinya selalu setia dengan kabar tentang sepak bola nasional ini. Pak Djohar lalu menyampaikan beberapa pesan tentang visi- misinya di PSSI. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dan beberapa peserta mulai melontarkan pertanyaan yang selama ini mengganjal dihati mereka. Ada satu kalimat yang terlontar dari orang nomer 1 di PSSI itu, “ Setelah Beckham lewat mari kita Backhome “ . Dan satu kalimat yang luar biasaa ini juga mengantarkan salah seorang peserta menjadi juara dalam perlombaan menulis berita terkait kedatangan Djohar Arifin. Seorang wanita asal Jakarta,(kata mas sigit sih). Lupa deh itu namanya siapa (mungkin kalau mbaknya baca artikel ini juga bisa klarifikasi,hehehe . . )

Selain menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, pada malam itu Djohar Arifin juga jadi selebritis dadakan. Nggak ada satu kontingenpun yang melewatkan untuk foto bersama
Pak Profesor ini. Tentunya Kontingen solo juga ikut donggg, dan yang bikin ketawa sampai sekarang adalah ketika Djohar Arifin di minta untuk mengatakan “ Sugeng Rawuh di Sambernyawa.com” . . . hahaha, kesempatan langka nihhh.






Hari berikutnya kami kedatangan seorang pembicara yang bernama Raharjo, atau biasa orang kenal Jojo Raharjo, seseorang yang telah berpengalaman dalam dunia jurnalis nasional. Dan Jojo mengajarkan beberapa materi tentang Jurnalistik. Sssttt . . tapi pada satu waktu ternyata beliau meminta perwakilan dari peserta untuk menunjukkan website yang mereka kelola. Dan ternyata ghandhen yang maju ke depan untuk menunjukkan website yang diikutinya. Sambernyawa.com, website yang muncul di layar depan (kebetulan saya,mamed dan ghandhen adalah admin website tersebut bersama Lilis dan Babhe yang juga hadir di Pelatihan ini ditambah dengan Muhib(yang kebetulan tidak bisa hadir). Mulai sesi tanya jawab dimulai, beberapa peserta juga mulai berkonsultasi masalah website dan pengelolaannya. 
Setelah pelatihan tersebut, peserta bermain bola di lapangan yang sebetulnya dari kemarin juga udah ingin main bola disitu. Setengah jam berlalu (jalannya pertandingan jgn di bahas deh yaa,hhahaha..), peserta yang udah pada kehabisan tenaga langsung pada renang di belakang. Kolam renang yang cukup untuk menampung para peserta (lumayan gede). Cuaca dingin dikota bogor ternyata mampu untuk  membuat kami berhenti berendam di kolam renang . . (uadem tenan rek). Pada malam harinya pelatihan dilanjutkan lagi yang kali ini narasumbernya adalah Mas Sigit Nugroho, yang sedari kemarin cuma memantau dari belakang. Materi yang cukup bagus, dan penyampaiannya jelas. Sampai akhirnya acara ditutup dengan doa pertanda pelatihan jurnalistik telah usai. Pelatihan yang bermanfaat bagi saya yang sebetulnya sangat bingung ketika harus menulis berita di website. 





Ehh,dari tadi bahas pelatihan mulu . . lupa dengan makanan yang disajikan di pelatihan tersebut. Secara keseluruhan sih enak, enak banget malah. Mulai dari Rawon, Udang goreng, Sate, Sup, Ikan mini (nek neng solo ‘wader’ ki jeneng’e , pernah lihat di TV,katanya makanan khas Bogor) Nasi Goreng, Ayam Goreng. Tapi kalau menurut saya, yang paling enak jujur Satenya. Ampek 10 tusuk ngambil nie sate . . Hahahaha (Sebuah kejujuran).

Kamis pagi, kami bersiap untuk pulang ke Solo. Dan pagi itu kami menyebutnya dengan “ PAGI BINGUNG “. Bisa dibilang begitu karena kami kesulitan untuk mendapatkan tiket buat pulang ke Solo. Setelah beberapa agen Bus Rosalia Indah kami hubungi, mereka memberi kabar yang tak pasti. Sampai pada akhirnya kami menghubungi agen bus lain di terminal Kampung rambutan (geleng-geleng melihat apa yang terjadi di Terminal tersebut, #sensor aja dehh). Legaaa.. akhirnya dapet juga tiket buat kami pulang. Tretttttt . . Jemputan buat mengantar peserta balik ke Jakarta datang, kami waktu itu ikut di mobilnya Mas Panji. Oh iyaa,dari tadi belum ngenalin mas Panji nih. Mas panji ini si empunya MediaSepakbola.com. Dia yang mengurus tentang acara Pelatihan ini. Bisa dibilang orang yang paling pusing dan sibuk di acara itu. Setelah menerobos kemacetan Tol, akhirnya kami Kontingen dari Solo sampai di TMP Kalibata. Sudah ada mas – mas dari Pasoejak (lupa namanya, tapi masnya adalah orang yang paling berjasa buat beliin tiket pulang ke Solo). Terima Kasih Mas . . . 



Setelah ngobrol sebentar, masnya pamit pulang buat nglanjutin kerja dan kami juga langsung ke Terminal buat nungguin bus Rosalia Indah. Akhirnya masuk juga dibus yang cukup bagus. Diiringi lagu dari pengamen (Seorang jakmania, kelihatan dari pakaiannya yang memakai kaos Satu Jakarta Satu) . . Ke Jakarta aku kan kembali i i i i . . . Walaupun apa yang kan terjadi . . .. Lirik lagu dari abah-abah Koes Plus yang pas dengan keadaan saat itu (kan kembaliii . . . kembali ke Jakarta tentunya,suatu saat nanti). Good Bye Jakarta. . Kota yang paling macet.
Diiringi lagu tembang kenangan yang sepertinya itu adalah favourite Pak supir busnya (bisa dilihat berdasar fakta yang ada di situ. Suara yang sudah tersendat-sendat alias kasetnya rusak, tapi nggak diganti-ganti. Walaupun akhirnya diganti, itupun setelah proses panjang ) setelah 16 Jam lamanya, akhinya sampai juga di Kota Solo Tercinta. Atau tepatnya pukul ) 09.00 WIB.

Selesai dehhh . . .

Minggu, 11 Desember 2011

Foto Aksi Damai dan Konvoi Pasoepati (10/12)

Suatu langkah nyata dilakukan oleh suporter asal solo, Pasoepati, pada hari Jum'at (9/12) dan sabtu (10/12) kemarin,  Pasoepati melakukan aksi damai di depan Balai Persis. Di ikuti oleh ratusan anggotanya, mereka menuntut agar Persis Solo terjun ke kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh PSSI bukan kompetisi yang digagas oleh PT Liga Indonesia. Berikut foto-foto yang berhasil saya abadikan :


Aksi Damai tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Pasoepati,Bimo Putranto.

Lilin yang membentuk hati mewarnai aksi damai Pasoepati

 Ratusan Pasoepati hadir dalam aksi damai pada sabtu (10/12) kemarin.

Yel-yel pasoepati membuat suasana seperti di Stadion.


Rombongan pasoepati mulai bergerak meninggalkan Balai Persis

 


Rombongan depan dan belakang konvoi damai Pasoepati saat melintas di Jalan Slamet Riyadi,Sabtu Malam (10/12)



Tapi sepertinya aksi ini tidak membuat pengurus Persis Solo untuk bermain di Liga PSSI, Setelah pada hari minggu (11/12) Pengurus Persis memutuskan untuk bermain di Liga Tak Resmi yang diselenggarakan oleh PT LI.

AKANKAH ADA AKSI SELANJUTNYA DARI PASOEPATI ? 


Semoga...

Selasa, 08 November 2011

News : Ferry Anto Cetak Gol, Persis Libas Persiraja

 
 
Persis Solo sukses meraih kemenangan atas Persiraja dengan skor 1-0 dalam laga uji coba yang di gelar sore tadi di Stadion Manahan, Solo,Selasa (8 /11). Gol tunggal Persis Solo dicetak oleh Ferry Anto melalui headingnya yang tidak bisa ditangkap oleh kiper Persiraja.

Pada babak pertama, kedua kesebelasan cenderung bermain monoton tanpa skema yang jelas. Persiraja terlihat sedikit lebih mendominasi jalannya pertandingan melalui pemain asingnya, Abdulaye Djibril yang menjadi motor serangan tim tanah rencong tersebut. Persis yang mengandalkan Javier Perez sebagai playmaker justru sering kehilangan bola,para pemain sering salah melakukan koordinasi dalam permainan. Alhasil skor imbang 0-0 bertahan hingga jeda.

Dibabak kedua,Persis menurunkan beberapa pemainnya seperti Ferry Anto,Ade Chandra dan Javier Rocha. Masuknya beberapa pemain tersebut langsung membuat permainan Persis lebih hidup, bahkan Persis lebih mendominasi jalannya pertandingan. Puncaknya ketika Javier Rocha melepaskan umpan kedepan gawang yang berhasil diheading oleh Ferry Anto dan merobek gawang Persiraja. Sontak  ribuan Pasoepati yang memenuhi Tribun Stadion Manahan menyambut dengan suka cita.

Di menit-menit selanjutnya, Persis semakin gencar melakukan serangan ke wilayah Persiraja, beberapa peluang emas berhasil didapat, salah satunya melalui Kapten kesebelasan Affan Lubis ketika tendangan jarak jauhnya membentur tiang kanan gawang Persiraja, sayang Ade Chandra yang melakukan rebound tidak berhasil mengkonversikannya menjadi gol. Persiraja pun berkali-kali melakukan serangan ke wilayah pertahanan Persis, namun berhasil dimentahkan oleh pemain belakang Persis yang  di isi oleh Asep Winarso,Hariyadi dan Sofyan Morhan. Skor 1-0 pun bertahan hingga akhir pertandingan.

Minggu, 06 November 2011

My Favourite Song

Jam 08.15 di Kamar
Selamat pagi . . .
Habis pada makan sate pasti nih,(ketahuan dari bau mulutnya) hahahaha . . . 
Nggak tau nih kenapa,masih pagi tiba-tiba pengen nulis artikel, hehe . .  . 
Eitsss . . Kalau biasanya bicarain dunia bola, Untuk kali ini agak melenceng dikit,tepatnya di dunia permusikan . . . Monggo di baca.....
 
"My Favourite Song'' . . . 

Yahhh . . bisa dibilang memang seperti itu,tapi lebih tepatnya salah satu lagu kesukaan kali yaaa . . .
Bicara soal lagu ini,hmm . . . sebetulnya dulu nggak sengaja nemuin lagu ini,biasaa waktu ke warnet copy paste lagu-lagu luar,ehhh .. ngikut deh ni lagu. lagu yang beda,dihari itu mungkin berkali-kali deh aku puter,suara si laki-laki baguss dan yang wanita . . hmmm,nice . dari pada nulis ngalor ngidul nggak jelas . . . 

Langsung deh niiih . . .

I HATE YOU THEN I LOVE YOU by : CELINE DION & LUCIANO PAVAROTTI


I'd like to run away from you
But if I were to leave you I would die
I'd like to break the chains you put around me
And yet I'll never try

No matter what you do you drive me crazy
I'd rather be alone
But then I know my life would be so empty
As soon as you were gone

Impossible to live with you
But I could never live without you
For whatever you do / For whatever you do
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you

You make me sad
You make me strong
You make me mad
You make me long for you / You make me long for you

You make me live
You make me die
You make me laugh
You make me cry for you / You make me cry for you

I hate you
Then I love you
Then I love you
Then I hate you
Then I love you more
For whatever you do
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you

You treat me wrong
You treat me right
You let me be
You make me fight with you / I could never live without you

You make me high
You bring me down
You set me free
You hold me bound to you

I hate you
Then I love you
Then I love you
Then I hate you
Then I love you more / I love you more
For whatever you do / For whatever you do
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you

I never, never, never
I never, never, never
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you
But you.
 
....."SELAMAT MENYANYI".....

Jumat, 21 Oktober 2011

(Part 2 ) Tour Jakarta Yang Luar Biasa

3. Stadion Gelora Bung Karno Jakarta
    29 Desember 2010
    Indonesia vs Malaysia



      Dari sekian tour yang saya ikuti,bisa dibilang “INILAH TOUR TERSIAL SAYA
Hah . . malas sebenarnya membahas tour yang satu ini,tapi selain ‘Tersial’ ini juga merupakan tour yang paling berkesan dan tak kan terlupakan.

Gegap gempita Timnas Indonesia pada tahun 2010 memang sangat beda dari biasanya. Semua media,baik cetak maupun elektronik setiap harinya tak henti-hentinya memberitakan tentang Timnas Indonesia. Pada saat itu,Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF bersama Vietnam. Indonesia satu grup dengan Malaysia,Laos dan Thailand yang merupakan musuh bebuyutan kita. Pertandingan Pertama dilewati dengan sempurna,ketika berhasil menghancurkan Negara tetangga ‘Malaysia’ dengan skor 5-1, Pertandingan berikutnya Indonesia juga berhasil mengalahkan Laos dan Thailand hingga kita berhasil menduduki puncak klasemen dan lolos ke babak semi final bersama Malaysia. Saya pada waktu itu adalah salah satu orang yang terkena magnet kejayaan Timnas Indonesia di Piala AFF kali ini. Ucapanpun keluar,semacam nazar jika Indonesia ke Final,saya akan berangkat ke Jakarta,Sesuatu yang menjadi salah satu impian saya. Dan terjadi . . Dibabak semi final,Indonesia berhasil mengalahkan Filipina dengan agregat 2-0 dan melaju ke babk final. Sayapun langsung sibuk memesan tiket pertandingan itu,kebetulan pada waktu itu saya ditawari oleh Mas Nacha (pendiri Pasoepati.net). Dan kepastian mengenai tiketpun sudah deal. Dan padi hari keberangkatan,saya membeli tiket kereta Senja Bengawan yang kebetulan rombongan Suporter dari solo juga menggunakan kereta yang sama. Pada saat itu saya memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan Pasoepati dan menempati Gerbong umum (‘ada alasan memang kenapa saya memilih tidak satu gerbong’). Pada pukul 16.30 keretapun mulai bergerak dan menuju Jakarta. 1 jam berlalu,kami mulai memasuki kota Jogja (jalur Gaza’1,bisa dibilang begitu memang karena Pasoepati dengan salah satu Suporter jogja tidak akur). Perasaan Was-Was pun mulai melanda kami yang ada di dalam kereta,seluruh kaca kami tutup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,Dan keretapun sampai di Stasiun Lempuyangan,beberapa Pasoepati mulai meneriaki Jogja (sensor). Dan…. Hal yang kami khawatirkan terjadi,batu-batu mulai berterbangan kearah kereta kami. Sial,Kaca ditempat duduk yang saya tempati terkena lemparan batu yang cukup besar hingga membuat kaca bolong. Beberapa menit kemudian seolah sudah selesai lemparan itu,sampai tiba-tiba rombongan batu kembali mengarah ke kereta kami. Akibatnya beberapa pasoepati terkena lemparan batu,dan sayapun alhamdulillah yaaahhh . . . nggak kena,hehe…. Akhirnya kamipun lepas dari kota Jogja melanjutkan perjalanan. Dan akhirnya tepat pukul 06.00 kami tiba di stasiun Tanah abang. Saya langsung bergegas meninggalkan kereta. Sampai diluar stasiun,tidak sangka saya bertemu dengan teman waktu SMA saya (Advent,biasa dipanggil pepen). Dan akhirnya saya ikut dalam rombongan itu. Sempat mampir ke Stadion Lebak Bulus,kami akhirnya sampai di ‘theater of Dream’nya Indonesia. Stadion yang sangat besar dan halamannya yang juga luas. Kamipun sejenak beristirahat di dalam stadion. Sampai akhirnya ada salah seorang laki-laki yang mendatangi kami (ternyata kru dari RCTI).

KRU    : Rombongan dari Mana?
Saya   : Solo mas (jawaban orang solo banget!)
KRU    : Ini kami akan ada acara Dahsyat disini,bisa jadi Sumbernya?
Saya   : Yaa,bisaaa   . .

Akhirnya saya dan salah satu teman saya,jadi perwakilan yang akan ditanyai. Pada saat itu saya dikenalkan dengan Host Dasyat yaitu ‘Deni Cagur’,di beri tahu apa yang akan ditanyakan dll. Semuapun terlihat ‘Lancar Jaya’. Dengan Puedeeeee yang amat tinggi, saya memberitahukan pada keluarga saya di Solo bahwa akan masuk Dahsyat (bisa dibilang Norak,hahaha). Acarapun akan dimulai,saya berdiri dibarisan terdepan,tentunya dengan kamera didepan saya . . hahahha. Sampai suatu saat,Kesialan part 2 datang. Baru sadar ternyata saya ‘Kecopetan’. Sontak saya langsung mundur dari situ dan mencari dompet saya,hampir bersamaan ternyata teman satu rombongan saya juga kehilangan HPnya. Wajah cemas dan takut (sedikit sih) langsung datang. Harapan mau masuk tipi . . ehhh,malah kecopetan (padahal saat di Stasiun saya sudah dibilangi oleh bapak saya agar berhati-hati,hehe). Saya pun kemudian melaporkan hal ini pada Polisi, tapi sudah hilang juga .. buat apa? . Sedikit menyesal,akhirnya kami bergabung dengan rombongan besar Pasoepati yang ada di Lapangan Hoki. Untunglah masih ada uang di saku saya (lumayan ‘cepek’), sayapun pergi untuk mencari makan. Nasi Goreng Sosispun akhirnya menghilangkan rasa lapar saya (harga yang cukup mahal sih bagi saya orang Solo,mungkin kalo di Solo dapet 3 Porsi #jujur). Smspun tiba-tiba datang,ternyata dari Mas Nacha  ‘’fik,kowe neng ndi?(kamu dimana?) iki tiketmu. ki aku neng masjid Al-Bina(ini aku di masjid Al-Bina). Sayapun langsung bergegas mencari letak Masjid tersebut,Ehh dasar sial . . Ternyata saya salah jalan,dan alhasil saya memutari 1 se’Gelora penuh( dari Luar stadion,capeknya . behhhh.Luar Biasaaa). Akhirnya saya tiba di Masjid yang dimaksud dan bertemu Rombongan Pasoepati lain,(salah satunya yaa Mas Pendiri Pasnet). Dan sayapun memutuskan untuk beristirahat di dalam masjid, Dan kesialan datang lagi . . Maksud saya meloncat pagar agar cepat masuk,malah kaki saya terbentur dan benjol. Beberapa saat  istirahat,kemudian saya masuk kedalam stadion dan bergabung bersama para Suporter dari Solo di tribun Puncak Jaya,Kategori III (saya sebut begitu memang karana letaknya tinggi sekali,lapangan jadi kelihatan kecil). Teriakan Indonesia …Indonesia . . menggema di dalam Stadion. Pertandinganpun di mulai.Atmosfer yang luar biasa,berada di GBK bersama ratusan ribu orang. Dan pertandinganpun selesai,walaupun Indonesia menang,Malaysia menjadi juara dengan agregat 4-2. saya beserta rombongan pun kembali ke Lapangan Hoki untuk Istirahat (dan ini adalah pengalaman pertama saya tidur beratapkan langit #jujur). Pagi datang dan rombongan kami memutuskan untuk mencegat Rombongan Besar Pasoepati di Bekasi. Di sana kami istirahat disalah satu kerabat teman kami. Pukul 17.30 kamipun berangkat menuju Stasiun Bekasi. Sampai disana alangkah terkejutnya,ternyata tiket kereta menuju Solo sudah habis dan Keretapun dalam keadaan full. Dalam keadaan yang sangat bingung kamipun mencoba untuk ke Stasiun Senen dengan menggunakan kereta Listrik. Sampai disana ternyata tiket Bisnis juga sudah habis. Kamipun mencoba mencari alternative dengan menggunakan Bus. Kami menuju terminal(lupa namanya) dengan menggunakan Busway(pengalaman pertama naek busway,hehe). Dan lagi-lagi . . kami juga kehabisan tiket menuju Solo,bahkan menuju jawa tengahpun tidak ada sama sekali. Keadaan gelisah,bingung, melanda kami. Sayapun kemudian mengabari ke keluarga di Solo bahwa kehabisan tiket pulang. Bisa ditebak apa yang terjadi (…..). Lalu kami memutuskan kembali ke Stasiun Senen dgn harapan besok dapat membeli tiket kereta pada pagi Hari. Oh iyaa . . pada saat itu kami tidur di Polsek Metro Senen karena katanya distasiun tidak aman. Saya pada saat itu terus terang sangat bingung dengan situasi yang seperti ini. Pengalaman pertama yang sangat Luar Biasa. Semalaman saya tidak tidur ,berbanding terbalik dengan teman-teman saya yang sudah terlelap. Akhirnya pagi datang,kamipun langsung bergegas menuju Stasiun dan menempati urutan pertama antrian tiket kereta ‘Gaya Baru’. 2 jam kami menunggu , dan bisa diprediksi berulang kali HP saya berbunyi terkait ini (……). Ketika loket akan segera dibuka,tiba-tiba saya mendapat telepon dari keluarga saya yang ada di Solo memberitahukan bahwa akan ada Mobil yang akan menjemput saya ke Stasiun (setelah diselidiki ternyata, kebetulan ada teman kakak saya yang membuka penyewaan mobil di Jakarta akan mengirim 3 unit mobilnya ke Jogja. Entah bagaimana bisa tahu, kemudian menawarkan untuk pulang bersama mobil tersebut) . Sontak perasaan gembira dan sedikit *terharu(tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata) menyelimuti kami. Mobil Innova hitam kemudian menghampiri kami,dan kamipun menuju Jogja Dan kemudian kami lanjutkan dengan naik Bus Eka pulang ke Solo. Dan kami sampai Solo pada pukul 02.00 ,keadaan di Solo masih sangat ramai,kebetulan itu pas pergantian tahun. Rasanya pengen nangis(hahaha…serius) ketika tiba di Kota Kebanggaan Saya ini.Pengalaman yang Luarrrrr Biasa bagi saya . . . Tamat…




Thanks to Advent dkk dan Masnya yang nganter pulang . . hehehe.
Saya tidak akan pernah kapok untuk kembali ke Jakarta!!!!!!!!
#NP : Sheila On 7 – Tunggu Aku Di Jakarta!


Pengalaman Tour Bersama Pasoepati (Part 1)

“Setiap manusia pasti mempunyai orang yang memiliki bentuk fisik yang hampir sama di dunia ini atau biasa di sebut ‘kembaran’,tapi tidak ada orang yang sama persis baik fisik,sifat maupun sikap’’
Satu lagi yang kadang tidak sama adalah ‘HOBI’, Hobi seseorang mungkin dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Tapi hobi juga bisa bikin perpecahan loh . .  Misalnya dalam kehidupan keluarga. Suatu ketika di televisi ada Program Acara Sinetron yang sangat di gemari oleh kaum Hawa, (Laki juga banyak sih . . hehe.) , nah . . disaat bersamaan ada Pertandingan sepak bola yang tentunya sangat di gemari oleh Laki-laki,padahal dirumah itu hanya ada satu televisi. Sudah bisa dipastikan saling berebut remote tv pun terjadi (pengalaman pribadi . . haha) dan akhirnya  . . . (simpulkan sendiri deh..). Nah . . disaat seperti itulah dibutuhkan saling pengertian antara orang yang mempunyai hobi berbeda. “akan lebih baik jika orang saling menghargai perbedaan’’

Trus apa hubungannya sama judul artikel ini? Sebenernya nggak ada sih,Cuma biar artikelnya keliatan panjang aja . . hahahaaa.

Langsung aja deh . . .
Sebagai seorang penggemar sepak bola yang bisa dibilang kelewat fanatic (kata temen sih,padahal biasa ajah),Bagi saya nonton bola ke stadion itu wajibbbb hukumnya, apalagi ketika tim pujaan tanding. Rasanya pengen cepet-cepet masuk ke stadion(lebayyy).Cuma Di stadion kota sendiri ? ya nggak lah . . Menurut saya,lebih enak dan menikmati pertandingan ketika nonton dikandang lawan.dari pada Cuma dikandang sendiri. “sensasi yang berbeda’’ itu pasti dialami. Dan ‘jujur’ sampai saat ini, bisa dibilang pengalaman saya nonton di kandang lawan ‘’sedikit’’ sih,bisa dihitung dengan jari. Tapi . . Dari yang sedikit itu,banyak pengalaman yang saya dapat.dan yang pasti mengesankan . . .



  1. 29 Januari 2009
Stadion Maguwoharjo Sleman
PSS Sleman vs PERSIS Solo

      Tour yang satu ini adalah Tour pertama saya diluar kota..hehe. Perlu perjuangan yang keras untuk bisa menyaksikan laga ini. Bisa dibilang begitu memang karena ada berbagai hambatan sih. Yang pertama,karena ini adalah tour perdana saya,jadi agak ribet dan ragu untuk minta ijin ke Ortu.Yang kedua,karena pada hari itu memang bukan hari libur,tepatnya hari Kamis. Jadi harus ada sedikit kebohongan ..hehe,rahasia nih(dulu). Yang ketiga,Masalah klasik “DANA”.
Yang pertama ,Pada saat melihat jadwal yang ada pada musim itu(liga T-Phone) saya sangat tertarik untuk nonton langsung ke salah atu pertandingan luar kota,yaitu  ke Sleman,berbagai infopun langsung saya cari. Tentang letak stadion,tiket dll.dan hal yang paling penting tentunya ijin Ortu. Pada awalnya sih agak ragu untuk bilang ke Ortu. Bayangannya sih pasti ribet dan nggak dibolehin . . . tapi ternyata,behhhhhh . . . dengan jawaban yang sangat enak.Bapak : YO,mangkato .  . sok aku melu (ya,berangkat saja,besok saya ikut).plongggg . . . rintangan pertama beres...

Yang kedua, pasti kalian pikir saya akan bolos sekolah untuk nonton laga ini,dan dengan tegas saya bilang ‘’TIDAK”. Jujur, Saya lebih memilih mencari cara agar bagaimana pada jam 12 saya sudah berada di rumah dan bersiap untuk berangkat dari pada harus bolos yang nggak jelas(murid teladan,heheii). Dan akhirnya,”kebohongan” yang saya maksud nih,hehe . . pada jam 12 kurang ,bapak saya datang ke sekolah untuk meminta izin kepada guru saya dengan alasan akan menghadiri undangan pernikahan saudara di Jogja(padahal nggak punya sodara di kota itu . . haha) dan karena guru saya pada waktu itu adalah teman bapak saya,dengan mudahnya saya akhirnya diizinkan pulang . . (pada saat itu,sedang akan di mulai pelajaran bahasa Inggris ,dan tiba-tiba ada guru BP datang ke kelas. Nama sayapun di panggil. “Pak guru : kae digolek’i bapakmu,kowe arep jagong neng jogja to?(itu dicari bapak kamu,mau menghadiri undangan nikah ke jogja kan? Bahasa indonesianya jagong apaan yaa?hahaha) *dalam hati tertawaa, kono cepet(sana cepat). Dan setelah berbasa-basi dan salaman sama guru bahasa inggris disertai ngomong ngalor ngidul, akhirnya pulang.yeyyyy . Rintangan kedua sudah lewatttt . .
(MAAF YAA BU GURU DAN PAK GURUKU,CUMA SEKALI DOANG KOG.hehehe…)

Yang ketiga, (Gampang,Gampang,Susah) Soal dana . . Saya 1 minggu full tidak ke kantin,hehe. Dah selesaiiii..sepeleee

Setelah mandi dan sholat, tepat jam 12.30 saya beserta rombongan pasoepati yang sudah berkumpul dimanahanpun berangkat. Rumah demi rumah terlewati,lampu merah nggak ada yang membuat kami berhenti(trobossssss . . ) ,wes.ewes.ewes . . Sampailah di Maguwoharjo Stadium.Dominasi warna hijaupun menghiasi segala penjuru stadion dan sedikit warna merah tentunya. 2 Tiket VIP baratpun saya beli dengan harga @20.000 ,bernomor 000701/702(sampai sekarang saya tempelkan di jok motor,silahkan cek . .haha)
Terpisah dari rombongan 1000an pasoepati,dan duduk manis sambil makan kacang.
Pengalaman lucu pun terjadi,bapak saya yang emang hobinya bertanya pada orang-orang dan selalu ingin mencari tau ,(Tentunya dengan orang yang berkepentingan di pertandingan itu) menanyakan suatu ruangan. Bapak : Pak,ini ruangan apa yaa? Petugas jaga : wah,saya kurang tau pak(cukup aneh,masak nggak tau!). Dengan “PEDE’’ dan polosnya,saya dan bapak sayapun masuk ke ruang yang agak luas itu. Jalan-jalan seperti di rumah sendiri,dan saya pun terheran-heran dengan tempat ini. Saya : Wah,lha kog penakmen nonton ko kene ya pak? (wah, enak ya nonton dari sini ya pak?)  Bapak ; Lha iyo to,mbok wes nonton kene wae(yaudah nonton dari sini saja..) ,’’ sedikit keterangan : di tempat itu bersih dan ada kursi yang cukup empuk,bebas dari hujan dan viewnya pun sangat cocok dan enak buat nonton bola . Dan kamipun dengan enjoynya melanjutkan jalan-jalannya,sampai suatu ketika saya melihat suatu tulisan. “VVIP ROOM” . . (sedikit kagett,) Sayapun langsung ngomong pada bapak saya. Saya : loh pak,lha itu tulisane (sambil menunjuk ke arah tulisan tersebut) . Bapak : Wah,lha kog pedemen ket mau mlaku-mlaku  ayo ndang metu (wah, lha kog pede dari tadi jalan-jalan,ayo segera keluar) . Dengan secepat kilat kamipun kembali ke tempat duduk kami,tentunya lewat dan ketemu petugas-petugas tadi. Sambil menahan tawa,kami duduk lagii . .hahaha. (Bukan salah kami dong,hehehehe . . )
Dan pada pertandingan itu Persis Solo kalah 1-0 dari tuan rumah PSS Sleman walaupun 90 menit pertandingan,Persis lebih mendominasi. Dan kami beserta rombongan Pasoepati pun pulang dengan damai.” pengalaman pertama yang mungkin akan terus berlanjut ke stadion-stadion lain”.

  1. Stadion Sultan Agung Bantul
Lupaa,tapi masih musim yang sama
Persiba Bantul vs Persis Solo

Di Tour yang kedua ini,bisa dibilang lancer jaya sih. Soalnya pas hari libur dan udah ngumpulin uang. Tapi tour kali ini bukan tour resmi seperti saat ke sleman,entah karena apa pada waktu itu DPP tidak memberangkatkan anggota ke Bantul. Tapi yang namanya supporter,yaa nggak mikir,mow resmi mow dibilang illegal,yang penting ‘mangkatttt’. Pada pukul 11.00 WIB ,pasoepati yan berjumlah 250an orang sudah berkumpul di Stadion,dan sesaat kemudian rombongan mulai bergerak menuju Bantul. Saya yang lagi-lagi nonton bersama bapak saya memilih berangkat agak telat,agar waktu sampai sana pas mulai pertandingan.Jadinya nggak kelamaan nunggu. Jam 1 siang,kamipun berangkat dengan menggunakan Motor (Tentunya kali ini dilampu merah berhenti,hehe). 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai di kota Bantul,(kami tau karena ada tulisan,’’selamat datang di Bantul’’). Berhenti sejenak diangkringan untuk istirahat,kami yang sejujurnya belum tau letak stadionnya mulai mencari info. Setelah teh  hangat 1 gelas sudah habisss dan sudah mendapat info dari si penjual ,kami melanjutkan perjalanan. Sedikit bingung dan harus bolak-balik Tanya pada orang karena memang letak stadion tidak berada ditengah kota,melainkan di sebuah desa jadi agak sulit. Akhirnya sampailah kami di stadion kebanggaan warga Bantul.Didominasi warna yang sama dengan identitas Pasoepati,’merah’ stadion ini pada waktu itu memang cukup ‘unik’. Karena hanya ada setengah lingkar tribun kursi penonton,sedangkan ruang ganti pemain hanya terbuat dari Triplek ,tanpa ada tribun VIP. Dengan harga cukup murah,yaitu Rp 6000 kami berada diantara para Paserbumi (lagi-lagi kami memisah dari rombongan,ada sedikit pertimbangan yang pasti). Tak ada perasaan was-was ataupun takut,kamipun menonton jalannya pertandingan. Dan tiba-tiba. .  GOLLLLLLLLLLLLLL,,pemain Persis Solo Imam rahmawan berhasil menjebol gawang Persiba melalui tendangan jarak jauhnya. Sontak sayapun berdiri dengan suka cita tanpa menyadari saya berada bersama warga bantul,(hahaha,lupaaaa). Orang-orang disekitarpun melihati saya  . . hahaha. Sayapun kembali duduk manis. Di arah tribun kami,ratusan pasoepati bersuka cita menyambut gol tersebut. Menit demi menitpun berlalu,sampai pada akhirnya pada menit tambahan waktu,tiba-tiba wasit menunjuk titik putih untuk Persiba. Sontak protespun datang dari pemain dan official Persis. Mogok bertandingpun terjadi,10 menit kemudian setelah berdiskusi Persis mau melanjutkan pertandingan yang tentunya sangat mendebarkan. Sebagai algojo,pada saat itu kapten Persiba,Kahudi Wahyu menjadi eksekutor. Wajah pasrahpun menghiasi saya mungkin,hah . . . Dan Sayapun meloncat kegirangan ketika melihat tendangan Kahudi Wahyu jauh diatas mistar gawang (mungkin seperti juara,hahaha..). Dan akhirnya peluit panjang wasit berbunyi. Para pemain Persispun menghampiri Pasoepati dengan suka-cita.
Dan pada tour kali  ini merupakan tour yang pertama dalam sejarah saya,Persis berhasil menang… Hahahaha, *tersenyum bahagia . . .


Pengalaman Ke 3 . . Lanjut Artikel Berikutnya.

Jumat, 03 Juni 2011

Merindukan Suporter Tanpa Musuh


10.000 Pasoepati merahkan Mandala Krida,1000an Pendukung Persib datang ke Lebak Bulus . . . . Tersenyum bahagia ketika membaca tulisan-tulisan itu.
Tapi Sekarang ? ? ?
Ketika klub yang kita sayangi akan bertandang ke markas klub lain, sebagai seorang supporter sejati pasti tidak akan rela membiarkan klub yang dibanggakan berjuang sendirian di kota lain. Ingin rasanya ikut berjuang walau bukan sebagai pemain,sekedar datang ke stadion dan bernyanyi meneriakan yel-yel penyemangat untuk tim pujaan,tapi mungkin hal-hal demikian akan sangat berarti bagi para pemain di lapangan. Mereka akan lebih bersemangat,pantang menyerah dan berusaha untuk tidak mengecewakan pendukungnya. Bangga rasanya bisa datang ke kandang klub lain,mengenakan seragam kebesaran identitasnya,Pasoepati dengan warna merahnya,Jakmania dengan Orensnya,Viking dengan Birunya,dan Bonek dengan Hijau-Hijaunya, Menandakan sebagai pendukung yang loyal dan bukan sekedar ‘’Jago Kandang’’.
‘’ Kami ini Solomania,Kami mendukung Persis Solo,Dimanapun berlaga kami selalu ada , karna kami Solomania . . . ‘’
Lagu yang sederhana namun mempunyai arti yang sangat mendalam bagi supporter tim lawan,membuktikan bahwa mereka ada saat di kandang sendiri maupun di luar kandang.

Namun yang terjadi sekarang???? Hmmm . . . begitu susahnya untuk datang ke kandang klub lain. Kita miris ketika PT KAI melarang penggunaan Kereta Api untuk Tour Suporter, mereka seakan sudah tau apa yang akan terjadi pada keretanya!!! Entah sudah berapa puluh,bahkan Ratusan kereta yang hancur karena terjadi tawuran antar supporter. Maaf,saya sendiri sebagai seorang Suporter Persis Solo (PASOEPATI) merasakan sendiri bagaimana ‘’Ngerinya’’ ketika menonton ke luar Kandang. Hujan air untuk seorang supporter saat mendukung timnya mungkin sudah kebal, tapi bagaimana bila belum memasuki stadion saja sudah banyak hujan batu di sana sini. Dan yang lebih parah lagi,ketika tidak akan mendukung tim kebanggaan kita tapi hanya sekedar untuk berlibur ke suatu kota yang kebetulan ‘’saling bermusuhan’’ suporternya , perasaan Was-Was selalu menghampiri ketika berada di Kota itu. Setiap akan berangkat bukannya sibuk untuk mempersiapkan apa yang akan di bawa,namun hanya di sibukkan dengan menutupi sticker bertuliskan identitas kita di Motor maupun di Helm(PENGALAMAN PRIBADI,hihihi). Apa kita lebih suka untuk saling melempar batu, bukannya saling melempar oleh-oleh khas daerah kita (seperti kebiasaan Slemania saat tandang ke Solo dengan membawa Salak Pondoh,Enak tenan). Kecewa . . . sebagai seorang supporter yang menginginkan kedamaian kita sepatutnya merasa sangat kecewa. Kita bukan Dajal,kita bukan pencuri,kita bukan koruptor,tapi perlakuan yang kita dapatkan melebihi itu. Dan kita bukan tentara perang,brandal,preman yang memperlakukan supporter lain bak Pendusta agama. Kita semua bersaudara,Sama-sama warga Negara Indonesia yang seharusnya bersatu,bukan bercerai berai.apakah kita tidak senang bila di perlakukan bak raja di kota lain,dan memperlakukan supporter yang datang ke kota kita dengan tindakan yang serupa?????




SAYA,ANDA DAN SEMUA SUPORTER INDONESIA PASTI MERINDUKAN SUPORTER YANG SALING ‘’BERJABAT  TANGAN’’,BUKAN RINDU AKAN ‘’LEMPARAN’’ ,  RINDU BERBALAS NYANYIAN,BUKAN ‘’CACIAN’’,,YANG TERPENTING . . .KITA RINDU SUPORTER INDONESIA TANPA SALING BERMUSUHAN!!!!!!!!!

Selasa, 03 Mei 2011

Jemper Pasoepati

Harga Rp 90.000
Bahan : Flace/Sablon Rubber

Berminat ? Comment di blog yaaa . . . .

Rabu, 20 April 2011

Bintang Lapangan : Gelandang Solo FC, David Micevski

David Micevski,Pemain kelahiran Perth ,Australia 25 Februari 1986.
Pemain yang mempunyai skiilol di atas rata-rata pemain Indonesia dan naluri mencetak Gol yang tinggi ini adalah mantan pemain Perth Glory yang saat ini menjadi andalan di lini tengah klub Kebanggaan kita, Solo FC. Perannya sebagai jendral lapangan di Klub Ksatri XI sungguh tidak tergantikan. David mampu menjadi gelandang bertahan ketika Timnya sedang di serang dan mampu menjadi kreatorpenyerangan di Tim Kebanggaan Pasoepati ini. Pengalamannya selama 4 musim membela Perth Glory benar-benar di butuhkan Tim Solo FC guna mengarungi Kompetisi Liga Primer Indonesia 2010/2011. Buktinya dia sudah mencetak 5 gol dan beberapa assist. Bahkan pada minggu lalu, David mencetak Gol yang sangat Luar Biasa ketika tendangan First TImenya berhasil membobol gawang Manado United.

Bila melihat aksinyadi Lapangan, Mungkin kita akan teringat dengan mantan gelandang andalan Persis Solo,Esteban Horacio Busto. Punya umpan-umpan yang akurat dan tendangan yang mematikan. Tidak salah bila manajemen Solo FC mendatangkan pemain muda ini.
Ketika di Tanya mengapa ia memilih bergabung bersama Tim Kebanggaan Wong Solo ini, Jawabnya singkat ‘’Solo mempunyai supporter yang sangat luar biasa,Pasoepati’’
Kita nantikan saja aksi David pada pertandingan-pertandingan Solo FC  selanjutnya. Semoga bisa membawa Solo FC menjadi klub yang di Segani di Indonesia.

Nama                  : David Micevski
Tanggal lahir        : 25 Februari 1986
Tempat lahir        :
Perth (WA)
Kebangsaan        :
Australia
Berat                   :
79 kg
Tinggi                  :
182 cm
Posisi                  :
Pemain Tengah
Karier Klub         :
  2003-2005 SC Perth (WA)
                                2006-2010 Perth Glory(aussie)
                               2011-???? Solo FC
       
Junior Klub          :
-  Stirling Lions (WA),
-           Stirling Suns (WA),
-          Perth SC (WA)